Minggu, 10 Januari 2016

Cara Mendapatkan Ilmu Pengetahuan




Kali ini, pembahasan sedikit menjurus serius. Kita akan mencari tahu cara mendapatkan ilmu pengetahuan. Orang-orang yang mengandalkan inderanya disebut kaum empiris. Orang-orang yang sering menggunakan imajinasinya disebut seniman. Orang-orang yang menyucikan hati atau jiwanya disebut sufi. Dan orang yang mengandalkan rasionalitas akalnya disebut kaum rasionalis. Semuanya mengandalkan alat pengetahuannya masing-masing. Bagaimanapun, kehadiran keempatnya sangatlah penting dalam proses mencari pengetahuan. Untuk lebih jelasnya, mari kita cari tahu cara mendapatkan ilmu pengetahuan;


1. Melalui Panca Indera

Coba sebutkan kelima indera Anda! Semuanya mempunyai kedudukan yang berarti. Walaupun indera penglihatan dan pendengaran seringkali disebut sebagai indera yang paling penting bagi manusia. Tapi kata Aristotele; “ kehilangan satu indera, kehilangan satu ilmu pengetahuan. “ Akan tetapi, hasil kerja indera acapkali tidak obyektif. Batang kayu yang terlihat bengkok di dalam sungai tenyata lurus-lurus saja ketika di angkat keluar dari sungai itu. Aspal atau gurun panas dari kejauhan seperti ada genangah airnya. Ketika Anda kesana, ternyata genangan air itu tidak ada. Peristiwa ini biasa disebut fatamorgana. Kalau indera faktanya tidak sempurna, tentu Anda membutuhkan alat pengetahuan lain. Mari kita lanjutkan!


2. Melalui Imajinasi

Kekasih Anda yang jauh dari Anda hadir begitu nyata dalam imajinasi atrau khayalan Anda. Ini juga berlaku bagi yang belum punya kekasih. Dianya dapat mengkhayalkan orang tersebut. Sesuatu yang tak ada di dunia nyata dapat terlukis jelas di alam khayal. Di dunia nyata hanya ada gunung dan emas. Tidak ada gunung emas. Tapi di alam khayal, gunung emas dengan jelasnya tergambarkan. Seniman-seniman banyak menaruh harapan pada alam khayalnya ini. Sebut saja seniman seperti Picasso, Leonardo da Vinci atau seniman asal Indonesia dalam bidang kartunis, Prie. GS.


3. Melalui Jiwa atau Hati

Para sufi melakukan cara ini untuk mendapatkan pengetahuan. Belajarlah dan bersihkan jiwa, maka pengetahuan akan melekat dan bermanfaat bagi Anda. Hati atau jiwa adalah cermin. Jika cerminnya kotor, maka hidup Anda juga penuh dengan kekotoran. Inilah jawaban bagi orang-orang yang katanya telah menghabiskan banyak buku, tapi sebulan saja sudah lupa semua pengetahuan dalam buku tersebut. Sebersih apapun airnya, kalau wadah penampung air tersebut kotor, maka air akan ikut-ikutan kotor. Apalagi kalau airnya juga kotor. Carilah ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bersihkan jiwa Anda.


4. Melalui Akal

Bukan akal-akalan maksudnya. Itu tidak masuk akal. Rasio atau akal yang dimaksud adalah salah satu alat pengetahuan yang membuat Anda dapat memikirkan segala hal. Anda dapat mengetahu hakikat atau nama-nama dari segala sesuatu karena Anda memiliki akal. Jawaban atas kesalahan indera yang mengira kayu bengkok dan genangan air di aspal tadi dapat dicerna melalui akal. Saking pentingnya kedudukan akal sebagai media berpikir sampai-samapi Rene Descartes berkata; “ aku berpikir, maka aku ada. “ Jadi, manusia dapat dikatakan manusia, jika ianya menggunakan akalnya untuk berpikir. Kehilangan daya fungsi akal membuat manusia dan hewan sama saja.

Selamat mencari pengetahuan!

1 komentar so far

Ada beberapa yang kurang gan, Niat mencari ilmu, karna banyak sekali orang pintar di indonesia mencari ilmu tanpa niat makanya banyak sekali pengangguran karna niat dalam mencari ilmu itu tidak bisa ia gunakan karna niatnya belum jelas.

Kemudian Tekad, Tekad sangat berperan penting dalam mendapat ilmu pengetahuan, karna banyaknya uji coba, penelitian dan banyak sekali hasil dari ilmu pengetahuan sering mengalami kegagalan namun tanpa tekad yang kuat ilmu itu akan sirna karna mudah menyerah saat mencari ilmu pengetahuan...

Hehehe maaf nih malah kaya bikin artikel ajah komennya gan, tp artikelnya bagus nih

Mampir ya http://shr-it.blogspot.com