Kali ini, pembahasan sedikit menjurus serius. Kita akan mencari tahu cara mendapatkan ilmu pengetahuan. Orang-orang yang mengandalkan inderanya disebut kaum empiris. Orang-orang yang sering menggunakan imajinasinya disebut seniman. Orang-orang yang menyucikan hati atau jiwanya disebut sufi. Dan orang yang mengandalkan rasionalitas akalnya disebut kaum rasionalis. Semuanya mengandalkan alat pengetahuannya masing-masing. Bagaimanapun, kehadiran keempatnya sangatlah penting dalam proses mencari pengetahuan. Untuk lebih jelasnya, mari kita cari tahu cara mendapatkan ilmu pengetahuan;
1. Melalui Panca Indera
Coba sebutkan kelima indera Anda! 
Semuanya mempunyai kedudukan yang berarti. Walaupun indera penglihatan 
dan pendengaran seringkali disebut sebagai indera yang paling penting 
bagi manusia. Tapi kata Aristotele; “ kehilangan satu indera, kehilangan
 satu ilmu pengetahuan. “ Akan tetapi, hasil kerja indera acapkali tidak
 obyektif. Batang kayu yang terlihat bengkok di dalam sungai tenyata 
lurus-lurus saja ketika di angkat keluar dari sungai itu. Aspal atau 
gurun panas dari kejauhan seperti ada genangah airnya. Ketika Anda 
kesana, ternyata genangan air itu tidak ada. Peristiwa ini biasa disebut
 fatamorgana. Kalau indera faktanya tidak sempurna, tentu Anda 
membutuhkan alat pengetahuan lain. Mari kita lanjutkan!
2. Melalui Imajinasi
Kekasih Anda yang jauh dari Anda hadir 
begitu nyata dalam imajinasi atrau khayalan Anda. Ini juga berlaku bagi 
yang belum punya kekasih. Dianya dapat mengkhayalkan orang tersebut. 
Sesuatu yang tak ada di dunia nyata dapat terlukis jelas di alam khayal.
 Di dunia nyata hanya ada gunung dan emas. Tidak ada gunung emas. Tapi 
di alam khayal, gunung emas dengan jelasnya tergambarkan. 
Seniman-seniman banyak menaruh harapan pada alam khayalnya ini. Sebut 
saja seniman seperti Picasso, Leonardo da Vinci atau seniman asal 
Indonesia dalam bidang kartunis, Prie. GS.
3. Melalui Jiwa atau Hati
Para sufi melakukan cara ini untuk 
mendapatkan pengetahuan. Belajarlah dan bersihkan jiwa, maka pengetahuan
 akan melekat dan bermanfaat bagi Anda. Hati atau jiwa adalah cermin. 
Jika cerminnya kotor, maka hidup Anda juga penuh dengan kekotoran. 
Inilah jawaban bagi orang-orang yang katanya telah menghabiskan banyak 
buku, tapi sebulan saja sudah lupa semua pengetahuan dalam buku 
tersebut. Sebersih apapun airnya, kalau wadah penampung air tersebut 
kotor, maka air akan ikut-ikutan kotor. Apalagi kalau airnya juga kotor.
 Carilah ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bersihkan jiwa Anda.
4. Melalui Akal
Bukan akal-akalan maksudnya. Itu tidak 
masuk akal. Rasio atau akal yang dimaksud adalah salah satu alat 
pengetahuan yang membuat Anda dapat memikirkan segala hal. Anda dapat 
mengetahu hakikat atau nama-nama dari segala sesuatu karena Anda 
memiliki akal. Jawaban atas kesalahan indera yang mengira kayu bengkok 
dan genangan air di aspal tadi dapat dicerna melalui akal. Saking 
pentingnya kedudukan akal sebagai media berpikir sampai-samapi Rene 
Descartes berkata; “ aku berpikir, maka aku ada. “ Jadi, manusia dapat 
dikatakan manusia, jika ianya menggunakan akalnya untuk berpikir. 
Kehilangan daya fungsi akal membuat manusia dan hewan sama saja.
Selamat mencari pengetahuan!









